Memahami Karakteristik Limbah B3: Ancaman Tersembunyi bagi Lingkungan dan Kesehatan
Limbah B3 atau Bahan
Berbahaya dan Beracun merupakan kategori limbah yang dihasilkan dari berbagai
kegiatan industri dan rumah tangga yang mengandung zat berbahaya dan beracun.
Limbah ini perlu dikelola dengan cermat untuk mencegah pencemaran lingkungan
dan membahayakan kesehatan manusia.
Karakteristik Limbah B3
Menurut Peraturan Menteri
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 6 Tahun 2021, Limbah B3 memiliki 7
karakteristik utama, yaitu:
1. Mudah Meledak: Limbah yang dapat meledak pada suhu dan tekanan
standar (25°C dan 760 mmHg) atau menghasilkan gas dengan suhu dan tekanan
tinggi melalui reaksi kimia atau fisika, sehingga dapat merusak lingkungan
sekitarnya.
Contoh: Bahan kimia seperti nitrat, nitrogliserin, atau
bahan peledak lainnya.
2. Mudah Menyala: Limbah yang mudah terbakar atau dapat terbakar
dengan cepat dalam kondisi tertentu, seperti suhu tinggi, percikan api, atau
reaksi kimia.
Contoh:
- Cairan Mudah
Menyala: Minyak, bensin,
atau bahan bakar lainnya.
- Padatan Mudah
Menyala: Sulfur, fosfor, dan
padatan lainnya.
3. Reaktif: Limbah yang dapat menyebabkan kebakaran karena
melepaskan atau menerima oksigen.
Contoh: Limbah barang elektronik.
4. Infeksius: Limbah medis padat yang terkontaminasi oleh
organisme patogen yang tidak biasa ditemukan di lingkungan, dan organisme
tersebut memiliki jumlah dan virulensi yang cukup untuk menularkan penyakit
kepada manusia yang rentan.
Contoh: Jarum suntik bekas pakai.
5. Korosif: Limbah yang dapat mengiritasi kulit,
menyebabkan korosi pada baja, memiliki pH ≥ 2 (jika bersifat asam), dan pH ≥
12,5 (jika bersifat basa).
Contoh:
- Sisa asam sulfat
yang digunakan dalam industri baja.
- Limbah asam dari baterai dan accu.
- Limbah pembersih
sodium hidroksida pada industri logam.
6. Beracun: Limbah yang ditetapkan beracun berdasarkan
metode uji TCLP, LD-50, dan uji sub-kronis.
Contoh: Limbah pertanian seperti buangan pestisida.
7. Berbahaya Terhadap
Lingkungan: Limbah yang dapat
menyebabkan kerusakan pada lingkungan dan ekosistem.
Contoh: Limbah CFC yang dihasilkan dari mesin
pendingin.
Mengelola Limbah B3 dengan Benar
Pengelolaan Limbah B3
yang tidak tepat dapat berakibat fatal bagi lingkungan dan kesehatan manusia. Oleh karena itu, penting untuk:
- Memisahkan Limbah B3 dari limbah non-B3.
- Menyimpan Limbah B3
di tempat yang aman dan sesuai dengan peraturan.
- Mengolah Limbah B3
dengan teknologi yang tepat.
- Membuang Limbah B3
ke tempat pembuangan akhir khusus Limbah B3.
Dengan memahami
karakteristik Limbah B3 dan mengelola dengan benar, kita dapat melindungi
lingkungan dan kesehatan manusia dari bahaya yang ditimbulkannya.
Sumber Informasi:
- Peraturan Menteri
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 6 Tahun 2021 tentang Jenis Limbah B3
- Peraturan Menteri
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 101 Tahun 2014 tentang Tata Cara
Pemanfaatan Limbah B3
Mari bersama-sama jaga
kelestarian lingkungan dan kesehatan dengan mengelola Limbah B3 dengan benar!
Add a Comment