Alat Kominusi Pengolahan Bahan Galian Tambang (Grinding) 

Alat Kominusi Pengolahan Bahan Galian Tambang Grinding

Grinding adalah proses terakhir dari comminution dimana proses kerjanya menggunakan prinsip gabungan dari impak (tumbukan) dan abrasi. Pada bijih dengan gerakan bebas dari media yang tidak terhubung dengan sesuatu seperti rod, bola pejal, ataupun pebble. Pada proses grinding partikel direduksi dari 5 sampai 250 mm menjadi 10 sampai 300 μm, grinding biasanya dilakukan pada kondisi basah (wet condition) untuk mendapatkan slurry yang akan diumpankan pada proses concentration, meskipun ada beberapa keadaan dari grinding yang dilakukan pada kondisi kering (dry condition) namun dilakukan pada aplikasi yang terbatas.

 

  1. Batangan Silinder Baja (Rod Mill)

 

Umpan yang dapat masuk berukuran 50 mm dan menghasilkan produk sebesar 300 μm. Ciri khusus dari rod mill adalah panjang shell silinder antara 1,5 sampai 2,5 kali diameternya. Rod mill menggunakan rod selektif yang ukurannya ditentukan sehingga nantinya akan didapatkan grinding yang optimum, biasanya rod terbuat dari high carbon steel dengan diameter berukuran 25 sampai 150 mm, semakin kecil diameter rod maka surface area (luas permukaan sentuhnya) lebih luas sehingga didapat efisiensi grinding yang lebih besar. Kecepatan grinding optimum biasanya pada 50-65% kecepatan grinding kritis, namun ada beberapa dari jenis grinding menggunakan kecepatan sampai 80% tanpa adanya catatan kegagalan aus yang berarti.

 

  1. Bola – Bola Baja

 

Prinsip kerja alat grinding yang menggunakan media bola-bola baja adalah

memutar silinder yang berisi bola-bola grinding yang terbuat dari baja dan material (bijih) di dalamnya. Proses grinding terjadi dengan pergerakan bola-bola dimana balls berputar di dalam dan menggerus bijih. Semakin besar diameter silinder maka kecepatan rotasi akan semakin lambat. Jika kecepatan terlalu besar maka akan terjadi gaya sentrifugal pada silinder sehingga balls akan menempel pada tepi silinder dan proses grinding akan menjadi tidak optimum. Grinding balls biasanya terbuat dari baja, baik itu baja karbon tinggi, baja tempa, baja paduan, atau baja cor-coran dan konsumsinya berkisar antara 0.1 sampai 1.0 kg per ton bijih tergantung dari kekerasan bijih, kehalusan gerus, dan kualitas medium. Pengisian dilakukan sebesar 40-50% dari volum mill, dan sekitar 40% adalah ruang kosong. Alat grinding yang menggunakan bola-bola baja sebagai media grindingnya ada 2 jenis yaitu ball mill dan tube mill.

 

  • Ball Mill

Ball mill mempunyai ukuran panjang kira – kira sama dengan diameternya atau maksimal 1 ½ kali diameternya. Diameter mill bisa mencapai 5,5 m dan panjang 7,3 m. Ball mill bekerja dengan kecepatan yang lebih tinggi yaitu sekitar 70-80% dari kecepatan kritis. Ukuran produk hasil keluaran dari ball mill sekitar 45 μm. Kinerja mesin ball mill dinilai berdasarkan tenaga bukan berdasarkan kapasitas dan didorong dengan motor bertenaga sebesar 4 MW.

 

  • Tube Mill

Prinsipnya sama dengan ball mill, perbedaanya hanya panjangnya antara 2 kali diameternya dan grinding media menggunakan bola- bola baja. Selain itu, tube mill memiliki 2 kompartemen, sehingga ukuran produk yang dihasilkan lebih halus dibandingkan ball mill yaitu <45 μm.

 

  1. Pebble

 

Pebble adalah media grinding berupa batuan keras atau batuan natural, dengan kata lain alat grinding yang menggunakan pebble sebagai media grindingnya menggunakan batuan yang mengandung bijih itu sendiri. Alat grinding yang menggunakan pebble sebagai media grindingnya terdiri atas semi autogenous grinding (SAG) mill, autogenous grinding mill, dan tower mill.

 

  • Semi Autogenous Grinding (SAG) Mill

Semi Autogenous Grinding (SAG) mill adalah peralatan / sirkuit grinding yang paling sering diminati dibandingkan dengan sirkuit konvensional dikarenakan memiliki beberapa keuntungan-keuntungan, seperti biaya yang lebih rendah, kemampuan menangani material basah dan lengket, flowsheet yang lebih sederhana, peralatan berukuran besar, kebutuhan operator yang sedikit, dan konsumsi medium grinding yang sedikit. SAG mill menggunakan metode grinding dengan kombinasi medium grinding dan partikel bijih itu sendiri. Berdasarkan data riset yang ada, SAG mill dengan balls sebagai medium terbukti paling efektif pada 6-10% volum mill.

 

  • Autogenous Grinding Mill

Prinsip kerja autogenous grinding mill sama dengan dengan prinsip kerja semi autogenous grinding mill, hanya saja autogenous mill bekerja berdasarkan metode grinding yang hanya menggunakan partikel- partikel bijih itu sendiri sebagai media untuk melakukan kominusi.

 

Alat-alat kominusi, seperti rod mill, bola-bola baja, dan pebble, merupakan elemen penting dalam pengolahan bahan galian tambang melalui proses grinding. Proses penghancuran yang efisien dan akurat menghasilkan partikel yang sesuai dengan kebutuhan proses selanjutnya. Dengan memanfaatkan teknologi dan jenis alat yang tepat, industri pertambangan dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas dalam pengolahan bahan galian tambang, mengoptimalkan hasil akhir produksi dan mendukung pertumbuhan industri secara berkelanjutan.

746548b6-58fb-40d6-8403-be4a7270d008

Harus Kenali 7 Alat-alat Pendukung Penambangan Ini

Harus Kenali 7 Alat-alat Pendukung Penambangan Ini

Pada proses penambangan alat yang beroperasi tidak hanya Alat Gali Muat dan Alat Angkut lho sobat, berikut adalah beberapa alat berat yang lazim turut serta dalam proses penambangan:

1. Motor Grader

Yaitu alat berat dengan pisau panjang atau yang biasa disebut blade yang digunakan untuk meratakan permukaan dalam proses pekerjaan perataan. Umumnya grader memiliki tiga as roda, dengan mesin dan kabin berada di atas as roda belakang di satu ujung kendaraan dan as ketiga pada bagian ujung depan kendaraan, dengan blade berada di antaranya. Di beberapa negara grader dilengkapi dengan blade kedua yang ditempatkan di bagian depan as roda depan. Rentang kapasitas blade adalah dari 2,50 sampai 7.30 m serta rentang kapasitas mesin mulai dari 93–373 kW (125–500 hp).

 

Motor Grader memiliki peran yang sangat penting di wilayah operasi pertambangan, mengingat wilayah penambangan merupakan wilayah tanah terbuka dengan kondisi awal yang tidak rata. Dalam proses pembuatan jalan di tambang, grader sangat dibutuhkan agar jalan yang dibuat bisa serata mungkin dan semudah mungkin untuk dilalui oleh kendaraan angkut tambang.

2. Bulldozer

Merupakan jenis peralatan pertambangan bertipe traktor yang menggunakan track atau rantai serta dilengkapi dengan pisau atau yang biasa kita sebut sebagai blade yang terletak di depan. Bulldozer diaplikasikan untuk pekerjaan menggali, mendorong dan menarik material. Selain blade sebagai perlengkapan standar Bulldozer, pada sisi belakang Bulldozer bisa dipasang perlengkapan tambahan berupa:

  • Ripper untuk membongkar material yang tidak dapat digali menggunakan blade, biasanya untuk pekerjaan pembuatan jalan tambang.
  • Winch untuk menarik material, sering digunakan pada pekerjaan pengeluaran kayu di hutan atau saat land clearing tmabang

Unit yang banyak di pakai di dunia pertambangan adalah unit yang diproduksi oleh pabrikan asal jepang yang bernama KOMATSU, unit komatsu banyak tersebar hampir di semua pertambangan batubara di indonesia.

3. Water Truck

Adalah kendaraan yang berfungsi sebagai unit pembawa air untuk melakukan berbagai kegiatan diantaranya untuk penyiraman jalan tambang, karena mengingat jalan tambang adalah lahan kosong yang sangat berdebu. Penyiraman jalan tambang oleh water truck ditujukan untuk mengurangi debu yang masuk ke wilayah penduduk sebagai akibat dari proses pertambangan.

 

4. Tower Lamp

Menara lampu biasanya terdiri dari seperangkat penghasil daya berupa genset, lengkap dengan tangki bahan bakarnya. Kemudian dipadukan dengan menara hidrolik yang ketinggiannya bervariasi tergantung dari kebutuhan.

Kebanyakan tambang yang beroperasi di daerah terpencil, membuat keberadaan lighting tower ini sangat dibutuhkan. Sebab, lokasi tambang yang jauh dari jangkaun jaringan listrik, mengharuskan pasokan listrik yang independen dengan kemampuan pencahayaan yang tinggi. Oleh karena itu, syarat utama dari lighting tower ini harus mempunyai daya tahan terhadap segala cuaca dan mudah untuk dipindahkan sesuai dengan lokasi di mana aktivitas pertambangan pada malam hari dilakukan.

 

5. Fuel Truck

Truk pengangkut bahan bakar pada umumnya. Perbedaan kecil truk bahan bakar di tmabang dengan truk bahan bakar pada umumnya adalah terletak pada ban yang digunakan. Biasanya ban truk pengangkut bahan bakar di tambang menggunakan ban khusus yang handal untuk digunakan pada tanah tambang. Fungsi khusus fuel truk pada tambang adalah untuk membawa bahan bakar alat-alat berat pertambangan yang susah berpindah atau tidak dapat berpindah.

6. Water Pump

Saat proses pertambangan berlangsung, pada umumnya akan menciptakan cebakan air baru yang sangat besar dikarenakan penggalian besar-besaran yang dilakukan. Cebakan air ini akan terisi oleh air hujan dan juga air yang keluar dari tanah sebagai akibat dari tanah yang digali. Tempat berkumpulnya air ini disebut sebagai sump. Ketinggian air di sump harus dapat dikendalikan sehingga tidak dapat mengganggu proses penambangan yang berlangsung. Karena itu dibutuhkan water pump untuk menguras air yang telah terkumpul pada sump. Jenis dan tipe water pump yang digunakan sangat bergantung dengan kondisi sump pada tempat penambangan berlangsung.

 

7. Compactor

Dalam pertambangan, compactor atau roller termasuk kategori alat pemadat tanah. Alat ini dipakai untuk memadatkan tanah yang bakal dijadikan jalan, sehingga dump truck bermuatan penuh tidak akan amblas saat melewati jalan tersebut.

 

Penulis: Reno Editor: Akhsan