
Proses penambangan menuntut efisiensi dan efektifitas dalam pelaksanaanya. Baik dalam hal penggunaan alat berat, penggunaan bahan bakar, pengelolaan sumber daya manusia, hingga pemanfaatan jam kerja. Semua hal ini akan mempengaruhi penambangan secara langsung terutama dalalm hal capaian produktivitas.
Dalam hal pemanfaatan jam kerja, proses penambangan harus memiliki jam kerja yang efektif demi tercapainya target produksi. Perhitungan jam kerja efektif ini biasanya disebut dalam formula jam kerja efektif.
Efektivitas jam kerja atau biasa disebut waktu kerja efektif adalah waktu kerja yang tersedia yang berhasil terkonversi menjadi kerja aktual. Pada dasarnya dari semua waktu kerja yang tersedia tidak akan sepenuhnya terkonversi menjadi kerja aktual, hal ini disebabkan oleh beberapa hal seperti adanya pergantian shift, safety talk, jam istirahat dan lain sebagainya.
Secara formula, waktu kerja efektif biasanya ditulis dalam bentuk persen untuk mengetahui tingkat efektif penggunaan jam kerja tersedia atau jam kerja terencana. Formulanya dapat ditulis sebagai berikut:
Kita mengetahui bahwa jam kerja tersedia didapat dari turunan rencana produksi tambang, kemudian disederhanakna menjadi target produksi tahunan, bulanan hingga harian.
Sementara waktu kerja efektif adalah bentuk aktual dari pelaksanaan waktu kerja tersedia atau yang direncanakan. Karena itulah nilai waktu kerja efektif sangat besar pengaruhnya terhadap produktivitas penambangan secara keseluruhan. Semakin besar persen kerja efeltif maka semakin baik produktiivtas penambangan tersebut.
Hal-hal yang bisa dilakukan untuk meningkatkan efektivitas jam kerja:
- Menghilangkan keterlambatan, pada dasarnya keterlambatan lebih besar dipengaruhi oleh tingkat kedisiplinan para operator alat. Kaerna itu, penting untuk ditugaskan supervisor untuk mengawasi kerja operator agar optimal terhadapa waktu kerja.
- Alat dan operator siap sedia. Departemen yang bertanggung jawab terhadapa kesediaan alat harus benar-benar mampu untuk memastikan alat berat siap kerja sesuai dengan waktu kerja yang tersedia. Hal ini juga berlaku untuk operator, operator harus terus dipastikan kehadiran dan kesanggupanya untuk kerja sesuai dengan jam kerja yang tersedia.
- Menyusun shift kerja yang optimal, sering kali waktu untuk pergantian shift memakan waktu yang terlalu lama sehingga tidak terkonversi menjadi kerja efektif. Sistem shift kerja harus disusun sedemikian rupa sehingga memenuhi kebutuhan sesusai dengan waktu kerja tersedia.
Penulis : Richie
Editor: AF
NEWS
Metode Flotasi dan Dewatering dalam Unit Process Plant: Prinsip Pemisahannya
Dalam industri pertambangan, proses pemisahan mineral berharga dari mineral pengotor menjadi esensial dalam mendapatkan konsentrat yang berkualitas tinggi. Dua metode. . . . . . .
Baca selengkapnya . . . .Perbedaan Magnetic Separation dan High Tension Separation dalam Pemisahan Konsentrat
Dalam industri pertambangan, pemisahan konsentrat mineral dari campuran galian tambang menjadi bagian krusial dalam proses pengolahan. Dua metode yang sering. . . . . . .
Baca selengkapnya . . . .Kajian Hidrologi dan Hidrogeologi dalam Studi Kelayakan Tambang: Menjaga Keseimbangan
Dalam rangka menjaga keseimbangan lingkungan dan sumber daya air, kajian hidrologi dan hidrogeologi memegang peranan penting dalam penyusunan dokumen teknis. . . . . . .
Baca selengkapnya . . . .Rapat Penilaian Substansi Dokumen Persetujuan Teknis Pembuangan Air Limbah ke
Pembahasan penilaian substansi persetujuan teknis pembuangan air limbah ke badan air permukaan PT Bima Shabartum Wijaya pada hari Senin, tanggal. . . . . . .
Baca selengkapnya . . . .
2 Responses