logo pt bima shabartum gemilang bsg
ktor Keserasian Kerja (Match factor)

Dalam proses penambangan, tidak diragukan lagi akan melibatkan alat berat yang tidak sedikit dan pastinya akan memakan biaya yang besar. Karena itu dalam memanfaatkan alat berat harus dilakukan dengan efisien dan efektif untuk menekan biaya produksi. Untuk mencapai ini, jumlah alat angkut dan alat gali muat harus seimbang sesuai dengan proporsinya. Keseimbangan jumlah kedua alat berat ini disebut sebagai faktor keserasian alat (Match factor) (Kadir, 2008). Pada dasarnya, match factor adalah nilai perbandingan jumlah dan waktu kerja (cycle time) dari alat gali muat dan alat angkut, formulanya dapat ditulis sebagai berikut:

Keterangan:

MF             =   Match factor

Na             =   Jumlah alat angkut

Nm            =   Jumlah alat muat

Cta            =   Waktu edar alat angkut (menit)

Ctm           =   Waktu edar alat muat (menit)

n                 =   Frekuensi pengisian truk

dilihat dari formula diatas, maka terdapat 

Faktor – faktor yang mempengaruhi nilai match factor :

  • Jumlah alat angkut yang ada di satu fleet, semakin banyak alat angkut nilai match factor akan semakin besar.
  • Cycle time dari masing-maisng alat angkut dan alat gali
  • Kapasitas dari alat muat dan angkut dalam sekali cycle time.
  • Jarak pengangkutan, semakin jauh jarak pengangkutan maka semakin besar nilai cycle time alat angkut sehingga semakin kecil nilai match factor.


Dari hasil perhitungan akan didapatkan nilai sebagai berikut (Nujum, dkk, 2015) :

  1. Faktor keserasian yang bernilai > 1 menunjukkan bahwa alat angkut akan sering menganggur karena menunggu alat muat.
  2. Faktor keserasian yang bernilai < 1 menunjukkan bahwa alat muat akan sering menganggur atau berhenti bekerja karena menunggu alat angkut.
  3. Faktor keserasian yang bernilai 1 menunjukkan bahwa kerja alat muat tersebut sudah serasi dimana keduanya akan sama sibuknya atau tak ada yang perlu menunggu.

Dalam kondisi dilapangan, faktor keresian alat angkut dan alat muat sangat di rekomendasikan mendekati nilai 1 tetapi jika memilih antara lebih atau kurang dari satu. Opsi yang sering dipilih adalah yang kurang dari satu karena ketika excavator yang menunggu, excavator masih dapat melakukan kegiatan lain seperti melakukan coal cleaning di tambang batubara untuk mengekspose batubara .sedangkan ketika alat angkut yang menunggu maka akan menghabiskan pasokan dari bahan bakar ketika menunggu.

Dalam produktivitas penambangan yang baik, match factor diusahakan mendekati satu tapi tidak lebih dari satu. Sehingga waktu kerja dari alat berat sebesar mungkin terkonversi menjadi kerja produktif. Dalam beberapa kondisi, nilai matcn factor lebih dari satu juga memiliki produktivitas yang baik, namun akan mengkonsumsi bahan bakar yang lebih banyak dan bisa berakhir menjadi pemborosan.

NEWS

3 Tanggapan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *