Home » Pengukuran Titik Benchmark (BM) PT Bara Selaras Resources
Kegiatan pengukuran koordinat dan pemasangan patok titik Benchmark (BM) merupakan salah satu kebutuhan bagi PT Bara Selaras Resources, untuk mendapatkan data survei acuan (BM) yang akurat. Proses pengolahan data BM menggunakan referensi dari Kepmen ESDM No.1825K/30/MEM/2018, tentang Pedoman dan Tata Cara Pemasangan Tanda Batas Wilayah Izin Usaha Pertambangan. Hasil dari kegiatan pengukuran Benchmark (BM) Lokasi, sebanyak 3 (tiga) titik yang terikat secara langsung dengan Jaringan Kontrol Horizontal Nasional (JKHN).
Pelaksanaan pengukuran koordinat titik BM ini dilakukan oleh Tim Survey dari Bima Shabartum. Kegiatan ini dimulai dari pengikatan (reference) dari BM JKG Lahat yang merupakan titik JKHN, untuk kemudian ditransfer ke titik-titik yang dijadikan sebagai BM Lokasi. Lokasi tersebut berada di Desa Muara Maung dan Desa Telatang, Kecamatan Merapi Barat, Kabupaten Lahat, Provinsi Sumatera Selatan. Kegiatan tersebut dilaksanakan dalam rentang waktu 23 Juni 2022.
Kegiatan pelaksanaan pengukuran koordinat dan pemasangan patok titik benchmark (BM) merupakan kebutuhan Perusahaan, dimana PT Bara Selaras Resources akan membangun jembatan pengangkutan. Pada sekitar area jembatan tersebut belum memiliki titik referensi atau BM sebagai acuan. Pelaksanaan pengukuran titik BM dilakukan dengan menggunakan GNSS/GPS Geodetik guna mendapatkan data pada tingkat presisi dan tingkat akurasi yang tinggi.
Pengolahan data hasil pengukuran GPS/GNSS titik BM (01 dan 02) dilakukan secara post processing menggunakan perataan baseline; dan Perangkat lunak pengolah data yang digunakan adalah perangkat lunak pengolahan data GPS/GNSS CGO (CHC Geomatic Office) berlisensi atas nama Bima Shabartum.
Ketentuan dari Kepmen ESDM RI No. 1825K/30/MEM/2018, mengatur terkait dengan pengolahan data dari titik BM adalah sebagai berikut:
dimana : δM adalah syarat ketelitian pengukuran baseline horizontal dalam tingkat keyakinan 99% (E0.99 = 2.576) dihitung dengan rumus:
δM = 2.576[2(δSA)2 + (δA.d)2]⅟₂,
dengan δN, δE adalah komponen standar deviasi baseline, δSA adalah Ketelitian Setting alat (Minimal ± 3 mm) δA adalah ketelitian inheren alat dari manufaktur (misalnya 3 mm + 0.5ppm), serta d adalah panjang baseline dalam kilometer.
Penulis: Reno
Editor: Akhsan