Inilah 4 Daerah Penghasil Nikel Terbesar di Indonesia

Menurut data Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tahun 2020 total neraca sumber daya bijih nikel Indonesia mencapai 11,88 miliar ton, sementara total sumber daya logam nikel sebesar 174 juta ton. Selain sebagai komponen baterai utama kendaraan listrik, peradaban modern sangat tergantung pada nikel. Nikel digunakan untuk bahan peralatan dapur, stainless steel, pembuatan koin, campuran besi baja, rangka otomotif, baterai isi ulang, kawat, pelapis anti karat, hingga pembuatan pesawat terbang. Cadangan nikel sebanyak 90% tersebar di Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Maluku Utara. Pada 2019, Indonesia pernah menjadi produsen tambang bijih nikel terbesar di dunia, dengan produksi nikel dunia sebanyak 2,668 juta ton Ni. Berikut ini daerah penghasil nikel terbesar di Indonesia:

 

  1. Kolaka, Sulawesi Tenggara  

 

Kabupaten di Indonesia yang memiliki sumber daya nikel terbesar yaitu Kabupaten Kolaka yang terletak di Provinsi Sulawesi Tenggara. Sebagian besar wilayahnya merupakan perairan (laut), kurang lebih sekitar 15.000 km2 dengan panjang garis pantai 293,45 km. Di wilayah perairan tersebut terdapat sejumlah pulau-pulau. Sedangkan, wilayah daratan Kabupaten Kolaka seluas 3.283,64 km2.

 

Sumber daya alam di Sulawesi Tenggara cukup melimpah, termasuk di dalamnya nikel. Dua daerah dengan potensi nikel terbanyak terdapat di Wawonii dan Kolaka. Tambang nikel di Kolaka berlokasi di Pomala dan Latambaga. Selain itu, Kolaka juga berpotensi untuk dikembangkan menjadi tempat wisata menarik. Pasalnya, daerah itu didominasi lereng dan gunung yang indah. Ada pun cadangan deposit hipotetiknya adalah 97,401,593,025.72 ton yang tersebar ke beberapa kabupaten antara lain Kolaka Utara, Kolaka, Kanowe, Kanowe Selatan, Kanowe Utara, Buto, Bombana, dan Kota Bau-Bau. Kabupaten Kolaka saat ini masih menjadi kabupaten yang memiliki sumber daya nikel terbesar di Indonesia.

 

  1. Morowali, Sulawesi Tengah

 

Kabupaten Morowali, Provinsi Sulawesi Tengah memiliki luas 3.037 km2. Wilayah ini merupakan deretan daftar penghasil nikel terbesar di Indonesia. Tambang nikel di daerah ini terdapat di beberapa wilayah, antara lain terdapat di daerah Bahadopi, Petasia Timur, Bungku Pesisir, Bungku Timur.

  1. Luwu Timur, Sulawesi Selatan

 

Secara geografis Kabupaten Luwu terletak di sebelah selatan katulistiwa dengan luas wilayah 6,944.88 km2. Sekitar 11,14 % Provinsi Sulawesi Selatan merupakan luas wilayah Kabupaten Luwu Timur. Nikel terdapat di Desa Magani, Kecamatan Nuha. Perusahaan tambang Nikel di Luwu Timur adalah PT Vale Indonesia yang yang terletak di Kecamatan Nuha.

 

  1. Halmahera Timur, Maluku Utara

 

Kabupaten Halmahera Timur, Provinsi Maluku Utara merupakan wilayah di Maluku yang memiliki sumber nikel. Wilayah sebaran nikel terdapat di daerah Kecamatan Maba dan Wasilei. Di wilyah ini juga terdapat pabrik smelter (peleburan) Pig Iron (NPI) kepunyaan PT Antam Tbk yang memproses reduksi biji sehingga menjadi logam yang dapat dimanfaatkan. Industri nikel di Halmahera Timur menjadi salah satu sumber perekonomian masyarakat sekitar, terutama Halmahera Timur. Total sumber daya nikel di wilayah Halmahera adalah 11.890.645 ton dan cadangannya sebanyak 7.048.618 ton.

 

  1. Pulau Gag, Papua Barat

 

Pulau Gag merupakan salah satu pulau di gugusan kepulauan Raja Ampat, Provinsi Papua Barat. Wilayah ini memiliki kekayaan nikel. Oleh pemerintah daerah setempat, wilayah ini ditetapkan sebagai hutan lindung yang dikelola oleh pemerintah setempat. Kegiatan pertambangan yang dilakukan hanya sebatas eksplorasi untuk kepentingan pengambilan contoh dan observasi nikel di tanah air. Perusahaan tambang yang terdapat di daerah ini adalah PT Aneka Tambang melalui anak usahanya PT Gag Nikel. Pabrik pengolahan nikel atau smelter Pulau Gag di bawah PT Antam melalui cabangnya, yaitu PT Gag Nikel. Smelter yang dibangun mempunyai kapasitas sebesar 40 ribu ton dalam satu tahun. Pembangunan tersebut dilakukan seiring dengan produksi nikel yang terus meningkat di Pulau Gag. Target pada tahun 2019 adalah 1,8 juta ton, sedangkan di tahun 2020 ini diharapkan bisa memproduksi hingga mencapai 3 juta ton.

 

Penulis: Rohmah

Editor: Akhsan

Hello WP