
Menuju 2060: Indonesia Siap Capai Net Zero Emission
Indonesia telah menetapkan target ambisius untuk mencapai net zero emission pada tahun 2060. Ini berarti emisi gas rumah kaca akan seimbang dengan penyerapan emisi oleh alam maupun teknologi. Salah satu langkah penting dalam mewujudkan hal ini adalah transisi energi, yang melibatkan upaya signifikan dari sektor hulu hingga hilir. Berikut adalah strategi yang akan dijalankan untuk mencapai tujuan ini.
Strategi Transisi Energi di Sektor Hulu
- Pengurangan Produk Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)
PLTU berbahan bakar batu bara selama ini menjadi sumber energi dominan di Indonesia. Namun, untuk mencapai net zero emission, pemerintah akan secara bertahap mengurangi ketergantungan pada PLTU berbasis batu bara. Proyek ini melibatkan penutupan bertahap beberapa pembangkit tua dan pembatasan pengembangan pembangkit baru yang berbasis batu bara.
- Pemanfaatan Bahan Bakar Nabati (B20 dan B30)
Sebagai langkah konkret menuju energi terbarukan, Indonesia telah memperkenalkan bahan bakar nabati seperti biodiesel B20 dan B30. Biodiesel ini merupakan campuran minyak sawit dengan bahan bakar fosil, yang memiliki dampak karbon lebih rendah. Pemanfaatan bahan bakar nabati diharapkan mengurangi emisi dari sektor transportasi dan mempercepat transisi ke energi terbarukan.
- Peningkatan Reklamasi Lahan Tambang
Kegiatan pertambangan menghasilkan dampak besar terhadap lingkungan, termasuk lahan kritis yang terbengkalai. Reklamasi lahan tambang menjadi prioritas penting dalam rencana net zero emission, dengan menitikberatkan pada penghijauan kembali, restorasi habitat, dan upaya menjadikan lahan bekas tambang produktif kembali.
Strategi Transisi Energi di Sektor Hilir
- Co-Firing Biomasa
Teknologi co-firing adalah metode mencampur batu bara dengan biomasa sebagai bahan bakar untuk pembangkit listrik. Upaya ini dapat mengurangi emisi karbon dari PLTU yang ada saat ini. Biomasa yang digunakan biasanya berasal dari sumber yang dapat diperbaharui, seperti sisa hasil pertanian dan limbah organik.
- Penerapan Teknologi Batu Bara Bersih (CCS/CCUS dan IGCC)
Untuk meminimalkan dampak emisi dari penggunaan batu bara, pemerintah mendorong penggunaan teknologi batu bara bersih. Teknologi Carbon Capture and Storage (CCS) dan Carbon Capture, Utilization, and Storage (CCUS) menangkap emisi karbon dari pembakaran batu bara dan menyimpannya di bawah tanah atau memanfaatkannya untuk keperluan lain. Sementara itu, teknologi Integrated Gasification Combined Cycle (IGCC) mengkonversi batu bara menjadi gas sebelum dibakar, sehingga emisi berbahaya dapat dikurangi secara signifikan.
- Pengurangan Proses Industri Berbasis Batu Bara
Langkah lain yang krusial adalah mengurangi penggunaan batu bara dalam proses industri berat. Pemerintah dan pelaku industri sedang mengembangkan solusi berkelanjutan yang menggunakan energi rendah karbon dan efisien, serta beralih ke energi terbarukan.
Mengapa Net Zero Emission Itu Penting?
Mengurangi emisi karbon bukan hanya tentang menjaga lingkungan, tetapi juga tentang melindungi masa depan Indonesia dari dampak perubahan iklim yang lebih parah. Transisi energi adalah kunci untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih, mendukung pertumbuhan ekonomi hijau, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Rekomendasi: Bima Shabartum Group sebagai Konsultan Tambang dan Lingkungan Terpercaya
Untuk mendukung perjalanan menuju net zero emission, perusahaan tambang dan industri yang terlibat dalam transisi energi memerlukan mitra yang memahami kebutuhan lingkungan, reklamasi lahan, dan efisiensi energi. Bima Shabartum Group hadir sebagai konsultan tambang dan lingkungan terpercaya yang siap membantu Anda mewujudkan praktik pertambangan berkelanjutan dan memenuhi standar lingkungan yang ketat. Mari bersama-sama membangun masa depan hijau yang lebih cerah!
Ingin konsultasi lebih lanjut? Kami siap membantu Anda!
Telp: 0711-411407
WhatsApp: +62823-7472-2113
Email: admin.palembang@bimashabartum.co.id
Website: bimashabartum.co.id
#SIBIMA #BimaShabartumGroup #PertambanganBertanggungJawab #UKLUPL #LingkunganHidup #SumateraSelatan #KonsultanPertambangan #DokumentasiKegiatan

BGM Lab Solusi Terbaik untuk Pengujian Tanah, Batu, dan Proyek Hidrologi
BGM Lab: Solusi Terbaik untuk Pengujian Tanah, Batu, dan Proyek Hidrologi Dalam industri pertambangan dan konstruksi, pengujian tanah, batu, serta analisis hidrologi menjadi bagian penting

Studi Kelayakan dan Rencana Pasca Tambang
Studi Kelayakan dan Rencana Pasca Tambang: Langkah Penting Menuju Pertambangan Berkelanjutan Dalam dunia pertambangan, pengelolaan yang berkelanjutan menjadi kunci utama untuk menjaga keseimbangan antara pemanfaatan

Supervisi Pengawasan Konstruksi Upgrading Bangunan Kantor dan Warehouse PT Kimia Farma oleh Bima Shabartum Group
Supervisi Pengawasan Konstruksi Upgrading Bangunan Kantor dan Warehouse PT Kimia Farma oleh Bima Shabartum Group Pembangunan infrastruktur yang berkualitas tinggi memerlukan perencanaan yang matang, pelaksanaan

10 Tambang Nikel Terbesar di Dunia
10 Tambang Nikel Terbesar di Dunia: Potensi dan Kontribusinya untuk Industri Indonesia dikenal sebagai salah satu produsen nikel terbesar di dunia, dengan potensi tambang yang