
Head Office:
Jl. Mayor Zurbi Bustan, Saninage Asri No. A5, Sukarami, Palembang 30151 Telp. 0711-411407
E-MAIL: admin.palembang@bimashabartum.co.id
Dalam pengujian untuk mengetahui daya dukung
tanah, sebelum operasi pertambangan ataupun sebuah operasi kontruksi dimulai,
bisa dilakukan dengan beberapa jenis pengujian. Terdapat dua jenis pengujian
daya dukung tanah yang paling sering digunakan yaitu pengujian Standard
Penetration Test (SPT) dan Cone Penetration Test (CPT, atau yang biasa kita
sebut sebagai sondir). Terdapat perbedaaann prinsip dan kegunaan pada kedua
test ini, seperti dijelaskan oleh tabel dibawah ini:
Perbedaan | Cone
Penetration Test (CPT) | Standart
Penetration Test (SPT) |
Definisi | Metode Pengujian statis dengan
mengunakan alat penetrasi konus tunggal maupun ganda yang ditekan secara
mekanik (hidraulik) | Metode pengujian yang dilaksanakan bersamaan dengan pengeboran
untuk mengetahui, baik perlawanan dinamik tanah maupun pengambilan contoh
terganggu dengan teknik |
Fungsi | Menentukan lapisan tanah keras atau
tanah sondir dengan cepat | Mengetahui sifat rekayasa geoteknik
tanah bawah permukaan, terutama untuk tanah tanpa kohesi. |
Membantu pemantauan perbedaan lapisan
setiap bagian tanah dalam | Mengidentifikasi lapisan tanah yang
merupakan bagian dari fondasi | |
Mengetahui dengan mudah letak muka air
tanah | | |
Mengetahui nilai daya dukung tanah | | |
Sangat cocok untuk karakter tanah
lunak atau lempung di wilayah Indonesia | | |
Prinsip Kerja | Penetrasi konus ke dalam tanah untuk
mendapatkan nilai perlawanan konus (q), perlawanan geser (fs), angka banding
geser (Rf), dan geseran total tanah (T), dengan interval pembacaan setiap
interval 20 cm dan berhenti sampai tanah keras. | Pengujian dilakukan dengan pemukulan
menggunakan hammer sekaligus menghitung jumlah penetrasi kedalam 15 cm selama
3 kali pengukuran (N0, N1,& N2,total 45 cm), dengan interval kedalaman
antara 1,50 m s.d 2,00 m (lapisan heterogen) dan 4,00 m (homogen). |
Kekurangan | 1. Hanya digunakan untuk batuan
lempung, tidak dapat menembus kerikil atau lapis pasir yang tebal | 1. Hanya diterapkan pada tanah kepasiran
atau kelempungan yang sangat kaku. |
2. Kedalaman Penetrasi Terbatas | 2. Kegiatan Pengukuran berlangsung
lambat dan mahal | |
3. Tidak dapat sampel tanah | |
Demikian
perbedaan dari kedua test ini, Bima Shabartum selaku perusahaan konsultan
pertambangan mampu mengerjakan kedua pengujian ini jka dibutuhkan. Hingga
artikel ini ditulis, Bima Shabartum telah melakukan pengujian terkait lebhi di
10 perusahaan klien.
Penulis: Wahidin
Editor: Akhsan
NEWS
5 Hal Pertama yang Harus Dilakukan Sebelum Mengurus Izin Lingkungan
kelayakan teknis, ekonomi dan lingkungan. Dalam hal pengurusan kelayakan lingkungan yang dibuktikan dengan Perling terdapat beberapa tahap yang harus dilakukan. . . . . . .
Baca selengkapnya . . . .Faktor Faktor Pembentuk Batubara
Schlatter’s (1973), menyebutkan bahwa pembentukan batubara merupakan proses yang kompleks yang harus dipelajari dari banyak segi, karena ada bermacam-macam proses yang. . . . . . .
Baca selengkapnya . . . .Pengaruh Kompetensi Pekerja Tambang Terhadap Produktivitas Penambangan
Skill atau kemampuan pekerja tambang, baik sebagai operator alat maupun engineer memegang peranan yang sangat vital terhadap pencapaian produktivitas penambangan.. . . . . . .
Baca selengkapnya . . . .Pengaruh Efektitivitas Jam Kerja Terhadap Produktivitas
Proses penambangan menuntut efisiensi dan efektifitas dalam pelaksanaanya. Baik dalam hal penggunaan alat berat, penggunaan bahan bakar, pengelolaan sumber daya. . . . . . .
Baca selengkapnya . . . .